Selasa, 31 Desember 2013

Cytophaga si bakteri pendegradasi selulosa 

Bakteri selulolitik merupakan salah satu contoh dari mikroorganisme selulolitik. Bakteri selulolitik dapat menguraikan zat organik, yaitu selulosa menjadi bentuk yang lebih sederhana. Bakteri selulolitik dapat ditemukan pada tanah, pada pupuk, dan pada jaringan tumbuhan yang sudah membusuk. Contoh bakteri selulolitik yang banyak dikenal adalah bakteri yang berasal dari genus Bacillus, Clostridium, dan Pseudomonas. Selain itu ada juga yang berasal dari genus Cellulomonas, Corynebacterium, Cytophaga, Vibrio, Polyangium, dan Sporocytophaga (Alexander, 1977). 
Kelompok Cytophaga-Flavobacterium Genus Capnocytophaga merupakan bakteri fermentasi aerob fakultatif. Spesies Capnocytophaga ditemukan dalam rongga mulut manusia dan hewan lainnya . Organisme dari genus ini memerlukan karbon dioksida pada isolasi primer dan budidaya awal . Asetat dan suksinat adalah asam utama oleh - produk dari fermentasi karbohidrat . Beberapa genera dalam kelompok ini, Cytophaga, Flavobacterium, Flexibacter, dan Microscilla, yang terkenal karena kemampuan mereka untuk mendegradasi makromolekul. Fokus Cytophaga sebagai pendegradasi selolusa.

Klasifikasi 
Kingdom : Eubacteria 
Ordo : Cytophagales 
Famili : Cytophagaceae 
Genus : Cytophaga 
Spesies : Cytophaga sp.

Bakteri Cytophaga merupakan bakteri luncur yang berbentuk panjang, beberapa di antaranya lebih dari 100 m dengan ujung yang membulat atau meruncing. Bakteri ini bergerak dengan meluncur motility atau immotile. Berbeda dengan mikobakteri berbuah, yang juga meluncur heterotrophs , bakteri ini memiliki komposisi dasar DNA yang sangat rendah ( mol 0 / 0 G + C sekitar 30 sampai 48) . Sebagian besar obligat aerobik , namun ada juga yang fermentatif. Karena motilitas glinding mereka , koloni mereka tipis dan menyebar, bakteri ini membentuk koloni berwarna kuning atau jingga. Habitat bakteri ini ada di tanah dan air. Bakteri ini dapat mencerna selulosa, kitin/agar. 
Bakteri ini dapat mendegradasi selulosa dengan cara meluncur di permukaan material yang mengandung serat selulosa. Organisme ini menghasilkan membrane sel yang mengandung endoglucanase dan periplasmic exoglucanase yang berfungsi untuk mendegradasi selulosa. Walaupun bakteri ini dapat mencerna selulosa tetapi bakteri ini tidak dapat menghasilkan enzim selulase, enzim ini hanya melekat di sel amplop dan bersatu dengan lendir yang dikeluarkan selama pergerakan. Karena sifatnya yang bisa mendegradasi selulosa biasanya bakteri ini digunakan untuk industri sebagai pupuk kompos. 

Isolasi bakteri Cytophaga dan dampaknya bagi kehidupan. 

Bakteri Cytophaga dapat di temukan pada insang ikan. Sampel dari air atau insang ikan diambil dengan cara aseptic dan diencerken menggunakan 100 ml air destilasi steril. Kemudian diisolasi pada skim milk medium dan CP medium. Isolasi dari plate dilakukan dengan mengambil bagian tepi dari koloni dan menempatkannya pada Plate and OrdalMedium yang mengandung 0.9 atau 1.5% agar. Coloni yang menyebar dari mediatersebut dapat terdeteksi dengan adanya gliding motility (bergerak meluncur). Motilitas luncur ini dapat diamati dengan menggunakan preparat basah dan diamati di bawah mikroskop cahaya Medium denga 2% casitone dan garam Chu no 10 basal (20)digunakan sebagai media dasar dan meremajakan bakteri Cytophaga. Temperatur optimal untuk tumbuh pada media basal cair sangat berfariasi mulai dari 0 – 37oC perbandinganoptikal relative berakhir selama 2 minggu (Strohlt dan Taittt, 1978). 

Daftar pustaka : 
Dwidjoseputro, Prof. DR. D, 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. 
Perez, J., Munoz-Dorado, J., dan Martinez, J. 2002. Biodegradation and Biologycal Treatments of Cellulose, Hemicellulose and Lignin. Int Microbiol. 5: 53–63. 
Strohlt, William R., Taittt, Larry R. 1978. Cytophaga Aquatilis Sp. Nov., A FacultativeAnaerobe Isolated from the Gills of Freshwater Fish. International Journal Of Systematic Bacteriology. Vol 28, No. 2. Page 293-303